Jumat, 31 Desember 2010

REFLEKSI PERGANTIAN TAHUN

...Demi masa, sesungguhnya manusia kerugian ..
...Melainkan, yanng menasehati dalam kebenaran...
...Ingatlah kesempatan , yang telah diberi ..

(Petikan lirik nasyid "Demi Masa" yang dipopulerkan oleh Raihan)

Lepas beberapa jam setelah pergantian tahun. Dari tahun 2010 menjadi 2011. Hem, sepertinya bekas-bekasnya masih bisa dilihat di sekeliling kita. Kertas-kertas yang terbang, bekas isi petasan, sampah yang menggunung kecil hingga tayangan di televisi, yang hampir semuanya berisi tiup terompet, begadang, menunda tidur selama setahun hingga pesta kembang api yang berton-ton beratnya.

Hem, sebenarnya apa sih yang mereka cari?
Setauku, waktu adalah hal yang pasti. Ia pasti akan berjalan maju, bergerak ke depan dan tidak mungkin bisa berhenti, dihentikan ataupun diputar balik, mundur kebelakang.
Seseorang yang bercita-cita jelas dan bervisi jauh ke depan pasti akan sangat memperhatikan waktu. Pun di detik-detik pergantian tahun seperti ini. 
Kita, sebagai seorang muslim dianjurkan untuk senantiasa mengingat-ingat dan memikirkan semua yang telah kita lakukan. Dievaluasi, dipertimbangkan kembali..mungkin saja ada yang secara tidak sengaja tersakiti karena kita, ataupun malah kita merugikan orang lain. Harapannya tentulah sebaliknya, apa yang kita lakukan akan bermanfaat bagi orang lain . Jika sudah seperti itu, kita, insya allah bisa mendapatkan tambahan kebaikan atas kebaikan kita. (yakin deh, ..)
Semalam, sebenarnya pengin menyempatkan diri untuk membuat resolusi awal tahun , tapi ternyata fisikku tidak mendukung. Akhirnya harus kurelakan, untuk menundanya hingga pagi ini.
(walau di penghujung tahun baru hijriyah kemarin, sudah melakukan..)..

Meneladani apa yang pernah dicapkan oleh Ali bin Abi Thalib,..dalam wasiatnya ..
"Barang siapa yang kondisi hari ini sama dengan kondisinya di hari kemarin, maka ia termasuk ke dalam orang yang merugi. Barang siapa yang kondisi hari ini lebih buruk dari kondisinya di hari kemarin, ia termasuk ke dalam orang yang rusak. Dan barang siapa hari ini jauh lebih baik dari hari-hari sebelumnya, maka ia adalah orang yang beruntung."

Seharusnya kita pasti ingin menjadi sosok yang ketiga. Jadi orang yang beruntung. Bukan orang yang merugi apalagi orang yang rusak.
Jadi, tidak perlu tunggu waktu tahun baru untuk jadi pribadi baru. Yang paling penting, adalah memaknai setiap waktu yang kita miliki, mengerjakan apa yang ada di depan kita dengan sebaik-baiknya.
Trus, kalau memang jangka waktunya untuk panjang ya mulai merancang matriks kehidupan kita. 
So, ayo, mulai bersama..
Lakukan yang terbaik, kemudian evaluasi ya..

Senin, 06 Desember 2010

PENDIDIKAN UNTUK SEMUA

Pendidikan adalah upaya sadar yang dilakukan untuk mencerdaskan kehidupan. Hakekat pendidikan adalah membentuk karakter dan membina pribadi seseorang sehingga mampu bermanfaat dan hidup mandiri di dunia nyata. Pendidikan akan berlangsung sepanjang hayat. Beragam bentuk pendidikan bisa kita jumpai di sekeliling kita, ada pendidikan formal maupun non formal.
Masih tergambar jelas dalam benak kita, bagaimana kita dulu berupaya keras untuk bisa masuk dan bersekolah di sekolah favorit (yang notabene adalah sekolah negeri). Mulai dari SD negeri, SMP negeri sekian hingga SMA negeri itu. Terakhir, dipamungkasi dengan berjibaku berusaha meloloskan diri untuk bergabung dalam Perguruan Tinggi (yang lagi-lagi negeri). Beragam upaya ditempuh untuk mewujudkannya. Mulai dari belajar keras tanpa kenal lelah, tanya sana- sini seputar kiat sukses hingga tak jarang ada juga yang mempersiapkan sekian ratus ribu hinngga sekian juta rupiah (katanya sih sebagai uang pelicin).
Meningkatnya tingkat kesadaran masyarakat akan arti penting pendidikan membuat semakin banyak bermunculan lembaga-lemaga pendidikan. Lembaga tersebut didirikan secara mandiri atau lebih dikenal dengan istilah 'swasta'. SD,SMP,SMA hingga perguruan tinggi swasta mulai dikenal dan dijadikan rujukan oleh masyarakat. Khalayak ramai mulai menjadikan sekolah swasta sebagai pilihan. Karena kekhas annya, keistimewaannya, kurikulumnya dan hal-hal lain. Hal ini menjadikan perkembangan dan progesivitas sekolah menjadi semakin meningkat. Setiap unit bergerak dan berusaha untuk optimal dan melayani sebaik-baiknya sebagai wujud dari keikhlasan pendidikan (yang seharusnya).
Setiap manusia membutuhkan pendidikan. Semua anak pasti ingin bersekolah. Setiap orangtua pasti akan mengusahakan yang terbaik untuk pendidikan anak-anaknya. Saat ini, semua sekolah negeri harus sudah menggratiskan biaya sekolah (SPP) dan tidak boleh mengadakan pungutan apapun kepada siswanya. Bahasa kerennya adalah Sekolah Gratis. Efek positifnya, sudah pasti sangat meringankan beban para murid. Walaupun baru digratiskan biaya SPP nya serta buku pelajaran (karena mendapatkan pinjaman dari perpustakaan) namun sangat membantu. Tentu para orang tua harus juga menyiapkan uang saku, perlengkapan sekolah, seragam dan sepatu serta kebutuhan dasar lainnya.

Kondisi ini belum bisa diimbangi oleh sekolah swasta. Swasta harus melakukan pengelolaan mandiri dan penggalian usaha dana secara mandiri pula. Salah satu sumber dana riil sekolah swasta, adalah iuran dari orang tua murid. Dana yang bersumber dari pos tersebut lah yang selanjutnya dimenej untuk kebutuhan operasional sekolah, mulai dari gaji guru hingga membeli alat tulis. Mulai dari membayar listrik hingga angkos air PAM. dan juga masih banyak kebutuhan lainnya.
Upaya peningkatan alokasi anggaran bidang pendidikan dari APBN, maupun APBD menghasilkan beragam bantuan . Mulai dari dana BOS, BPP dan bantuan-bantuan lainnya mengalir ke bendahara-bendahara sekolah baik sekolah negeri maupun swasta. Kondisi tersebut mampu membantu sekolah untuk mengurangi beban biaya operasionalnya. Mulai dari gaji guru, biaya perbaikan sekolah, pengadaan buku perpustakaan, renovasi gedung dan sebagainya.

Namun, hati ini mendadak menjadi seperti tersayat-sayat ketika dua hari lalu saya menerima sebuah pesan singkat dari seorang sahabat. Pesannya seperti ini :
" Bagaimana pendapat mbak kalau ada sebuah sekolah yang memperlakukan siswa-siswanya yang belum melunasi uang gedungnya dengan perlakuan yang berbeda? Mereka tetap mengizinkan siswa tersbut untuk ikut ulangan akhir semester , hanya saja tidak mendapatkan meja dan kursi seperti biasa.Mereka harus mengerjakan di lantai, mbak. .."

Ya Alloh,..sedih sekali saya mendengarnya.
Setahu saya, asas dan konsep dasar bahwa layanan pendidikan adalah pendidikan untuk semua. Untuk semua anak, tanpa kecuali. Tak peduli apakah mereka miskin, terbatas kemampuannya, berkebutuhan khusus maupun yang berpenghasilan dan berada, maka semua berhak untuk mendapatkannya. Dengan konsep dasar layanan pendidikan yang slah satunya adalah adil, tidak memihak dan mewadahi semua jenis kebutuhan..maka tidak ada alasan untuk melakukan perbedaan layanan.
Setiap anak pastilah berkeinginan untuk berada dalam kondisi yang baik. Lingkungan rumah yang baik, keluarga yang menyayanginya, kondisi keuangan yang baik, keadaan tubuh yang lengkap, guru yang hangat dan menyayangi murid-muridnya dan beragam kondisi membahagiakan lainnya. Namun sesungguhnya apa yang Allah SWT tetapkan dan mungkin berbeda dari apa yang diinginkan adalah salah satu dari rahasia Nya. Mungkin ada yang dilahrkan dalam kondisi anggota tubuh yang tidak lengkap, berada dalam keluarga yang miskin, tidak mampu, pas-pasan ataupun berkecukupan namun tidak saling menyayangi satu sama lain. Itu adalah hal yang harus disyukuri. Kaena Allah SWT yang telah menjadikannya sebagai ujain ketakwaan bagi hambaNya yang mengetahui.
Termasuk kondisi yang diceritakan teman saya tersebut. Saya cukup paham bagaimana latar belakang keluarganya, kondisi keuangannya dan semangatnya untuk tetap menyediakan dana pendidikan bagi adiknya. Bahkan sampai merelakan untuk cuti kuliah demi bisa membiayai sekolah lanjutan bagi adik tercintanya. Seharusnya pihak sekolah bisa mencari solusi yang lebih manusiawi bagi masalah tersebut. Misalnya, dengan memberikan surat pemberitahuan jauh-jauh hari sebelum ujian berlangsung, dan mengadakan kesepakatan tertulis dengan orang tua wali, sehingga bisa mempersiapkan uang untuk melunasi hutang atau kekurangan biaya. Selain itu, mengapa tidak pemberian rapornya saja yang ditangguhkan. Sepaham saya, beberapa sekolah menyiasati kondisi seperti ini dengan menyimpan sementara rapor yang seharusnya dibagikan pada saat penyerahan rapor. Intinya adalah, biarkan siswa melaksanakan kewajibannya dan mendapatkan haknya untuk mengikuti ujian hingga selesai, membuktikan kemampuannya dan selepas itu mengetahui hasilnya. Hendaknya orangtua juga mengkomunikasikan secara terbuka, kekurangan dan permasalahan yang dihadapi. Dengan perimbangan yang adil dan cara pandang pihak sekolah yang bijak, saya yakin masalah seperti ini tidak akan mengemuka lagi. Apalagi jika samapi menimbulkan rasa minder di diri siswa. Ingatlah, bagaimanapun juga, mereka adalah generasi penerus bangsa yang akan melanjutkan estafet perjuangan negeri ini. Penghargaan dan pengakuan atas keberadaan mereka akan membuat mereka berjuang keras untuk meraih cita-cita dan lepas dari kondisi yang tidak mereka ingingkan tersebut. Semoga.

Sabtu, 27 November 2010

PEMIMPIN TERBAIK

Pemimpin, sebuah kata yang sangat akrab di telinga dan benak kita. Semenjak kita kecil dan masih duduk di bangku taman kanak-kanan hingga aktivitas kita sekarang, kita sangat mengenal apa itu pemimpin. Aku masih ingat, pemimpin kelasku saat aku masih bersekolah di SD adalah seorang yang cukup tegas. Dia bersuara keras dan lantang. Sayangnya agak pilih-pilih teman. Jadinya aku juga kurang suka dengannya.
Saat aku di SMP, pemimpin kelasku adalah seorang murid pria yang bertubuh tinggi dan tegap. Posturnya cukup ideal untuk jadi pemimpin. Disegani, sedikit ditakuti , apalagi dengan wajahnya yang sesekali terlihat sangar. (hihi)
Semakin berlanjut ke jenjang berikutnya, aku semakin memahami bahwa pemimpin tidak hanya berpostur tubuh ideal namun lebih dari itu, Dia harus memiliki kemampuan untuk memimpin. Sebuah anugerah yang tidak dimiliki oleh semua orang. Tentunya jika semua orang memiliki kemampuan itu, maka semua orang akan berebut menjadi pemimpin. Kalau sudah begitu, lantas siapa yang akan dipimpin? Siapa yang akan menajdi anggota? Siapa yang akan mengikuti sosok yang dipercayanya?
Memimpin membutuhkan kecakapan. Dan kecakapan itu diraih dengan latihan. Dengan banyak erlatih, maka seorang calon pemimpin akan mampu memcahkan beragam masalah, menarik simpulan, mengatasi konflik dan lain-lain hal yang merupakan seni,.seni memimpin.
Pada dasarnya setiap orang adalah pemimpin. Setiap orang menjadi pemimpin atas dirinya sendiri. Sesungguhnya setiap orang adalah pemimpin dan tiap-tiap pemimpin itu akan dimintai pertanggungjawabannya.
Bagaimana sih kriteria pemimpin yang sebenarnya?

Senin, 22 November 2010

Belajar dari Cuaca

 Cuaca yang cerah di hari Senin pekan ini.
Matahari bersinar malu-malu namun menghangatkan suasana pagi. Embun yang masih menggayut di ujung dedaunan seolah menegaskan segarnya air yang membasahi bumi. Pun ketika semburat sang mentari muncul perlahan, menambah syahdunya suasana pagi. Kami pun menikmatinya, dengan tunduk sejenak, mengikhlaskan hati.
Udara yang segar, tidak terlalu panas dan juga tidak terlalu dingin seolah ingin menunjukkan rasa baktinya kepada Sang Rabbul Izzati, Yang Maha Memelihara segala apa yang ada di bumi. Sementara itu, manusia yang berkesempatan untuk merasakannya , seharusnya sudah tersadar dan berucap masya Allah, laa haula wala quwwata illa billah, segala nya adalah milik Allah. Hanya Allah Yang Maha Sempurna .
Sekitar pukul sembilan pagi, ketika sang surya semakin meninggi, manusia mulai mematri dan mengaktivasi dirinya.Dengan segala aktivitas yang ada, suasana mulai sedikit berubah. Matahari bersinar cukup kuat dan membuat kami sedikit memicingkan mata untuk menghindari sengatannya yang kurang bersahabat. Namun bagaimanapun juga, kita membutuhkannya untuk mengeringkan pakaian dan jemuran kita kan?
Jelang pukul setengah dua, tiba-tiba awan bergerak cepat. Gumpalan awan mendadak berubah warna menjadi lebih gelap dan semakin gelap. Angin yang bertiup kencang menerbangkan dedaunan kering nan layu yang berserakan di tanah. Akankan hujan turun kembali?
Tes,tes,tes..suara air tetesan air yang turun dari langit, membasahi bumi. Akhirnya gumpalan awan gelap itu pun menjelma menjadi titik-titik air hujan yang menyejukkan bumi. Gerimis kecil, menentramkan dan membuat nyaman penghuni bumi. Bau wangi tanah dan debu yang beterbangan memastikan bahwa Sang Pemelihara, Al Muhaimin, Allah SWT telah memerintahkan kepada makhlukNya untuk menyejukkan bumi.
Tratatat..
Suara tetesan air yang semakin keras. Duar..diiringi dengan suara petir dan kilat yang menyambar-nyambar membuat hati was was dan takut. Apakah yang hendak Allah Swt tunjukkan melalui hujan ini. Bagaimanakah kita harus memaknainya? Mengapa harus turun hujan? Dan serentetan pertanyaan itu pun muncul menggelayut di benakku dan selintas membuatku ikut merasa menyesal. kenapa harus turun hujan pada saat cuaca terasa sangat nyaman?
Yah, beginilah manusia, dengan akalnya yang sangat terbatas dan sifatnya yang serba tergesa-gesa, akhirnya hanya bisa memandang sesuatu dengan pikiran pendeknya semata. Menggerutu dan menyesali apa yang ada.
Hujan yang seharusnya menjadi berkah dan rizki yang dicurahkan Allah SWT, bentuk dari sifat Rahman dan rahim Nya, ternyata menjadi hal yang tidak disyukuri. Ah, manusia memang terlalu pendek akalnya.
Tak beberapa lama, setelah hujan yang deras, petir dan kilat yang menyambar-nyambar dan lihatlah keluar sana. Ternyata Allah SWT berkenan memberikan kenikmatanNya dalam bentuk cuaca yang aduhai sangat nyaman. Sore yang teduh, lembab, sejuk dan diselingi dengan sinar matahari yang bersinar tipis di balik awan. Ah, aku yakin, tidak akan ada suatu makhlukpun yang mampu menyamai Nya termasuk dalam ciptaan Nya.
Maka akankan kita masih mendustakan nikmat yang kita rasakan saat ini.
Ternyata kita memang harus belajar lebih banyak lagi . Dari alam kita.

Rabu, 10 November 2010

Pelatihan Internet

Ahad pagi , 7 November 2010.
Pagi yang cerah. Sinar matahari sudah menyeruak . menghangatkan bumi selepas gerimis deras yang mengguyur kota Semarang. Selepis debu putih terlihat basah tersapu air hujan. Rupanya debu itu adalah bukti kekuasaan Alloh , betapa manusia tidak berdaya apa-apa.
Ahad pagi sekitar pukul 09.00, ketika itu, alhamdulilah panitia sudah siap. Tikar sudah dibentangkan, rol kabel sudah diulur dan hidangan sudah disajikan. Tinggal acara utama, siap mulai. Tapi, mana pesertanya ya..
Satu jam berlalu, alhamdulilah ada 3 orang yang siap melaju. Ditambah dengan seorang lagi yang penuh semangat, meski sendiri, belum ada temannya. Eh,malah sempat juga intip door prize yang disediakan, ada beberapa item yang menarik. Mungkin nanti bisa dibeli, alhamdulilah.
Alhamdulilah, tepat pukul 10.30, acara dimulai. Pembukaan, tilawah, deskripsi acara, pengenalan seputar aplikasi internet sederhana dan yang tak kalah penting adalah pemahaman tentang fungsi dan etika berselancar maupun aplikasi internet sederhana.
Pukul 12.00 ketika perut sedah mulai keroncongan, acara ditutup. Alhamdulilah, kebermanfaatannya terasa dan tersampaikan oleh para peserta. Ada yang minta waktunya ditambah, ada juga yang minta materinya divariasikan. Ada kenang-kenangan untuk para peserta yang paling semangat dan bisa jawab pertanyaan dengan tepat. selamat ya..
Semoga yang sebentar tadi, bisa bermanfaat..
Selamat memanfaatkan..

Senin, 01 November 2010

Kebaikan Yang Menginspirasi

Saat ini, kita berada dalam sebuah kondisi yang sangat jauh berbeda. Iklim global telah merasuk ke dalam setiap pribadi kita. Rasa tanggung jawab , individualis dan permisif atau sikap serba membolehkan seringkali menjadi pembenaran bagi semua tindakan kita. Acapkali kita sangat biasa dan terlalu mahfum ketika mendengar beragam hal 'keburukan', yang tidak baik, yang tidak bagus dan juga sangat tidak menyenangkan untuk didengar.
Fitrah manusia adalah dekat dengan kebaikan, keindahan dan hal-hal yang menetramkan. Sebagaimana Alloh SWT menurunkan Al Qur'an dan As Sunnah sebagai panduan utama dan sempurna bagi manusia untuk menjaga fitrahnya,menjadi manusia sejati.
Belum lekang dari ingatan kita, beragam tindak kekerasan yang muncul di topik utama koran pagi kita. Ada tawuran pemuda antar kampung, tawuran antar suku, perkelahian antar kelompok hingga pertengkaran berbuntut pembacokan dan berujung kematian. Duhai,,inikah potret Indonesia masa kini?
Indonesia yang diwarnai dengan perselisihan tidak berujung, Indonesia yang rentan dengan api kemarahan, apakah ini yang menjadi potret kita?
Apa yang ingin kita tampilkan dan kita contohkan kepada anak-anak kita, kepada adik-adik kita dan kepada anak cucu kita nantinya, manakala hanya kekerasan semata..
Tapi, ada secercah harapan yang muncul di sebuah sekolah.
Ketika beragam pola pengasuhan bermuara kepada satu tujuan yaitu membentuk karakter Islami. Ketika semua niyatan bertujuan utama, untuk mewujudkan insan mandiri yang berdaya guna dan bermartabat, maka ada satu hal yang harus diperjuangkan. Ada satu hal yang ingin dikedepankan, yaitu kebaikan.
Di sekolah itulah, dimana kita akan dapati, nilai-nilai kebaikan berusaha keras untuk diangkat,.
ketika amal kecil bernilai besar (semoga Alloh SWT mencatatnya..) dan ketika semua warganya (seharusnya) merasa malu dengan amal keburukan yang dilakukannya..bukan karena apa-apa..melainkan karena tidak ada kebermanfaatan dari sebuah keburukan yang sengaja atau tidak sengaja dilakukan, dan karena Alloh SWT Maha Melihat dan malaikat mencatat segala apa yang kita lakukan.
Kebaikan ketika menyeberangkan seorang nenek tua, membantu mendorong motor yang bannya kempes, membantu membersihkan kelas yang kotor ataupun membantu meringankan tugas seorang pak bon..
Biarlah Alloh yang mencatatnya, menjadi sebuah amal kecil yang berkesinambungan dan menginspirasi yang menyadarinya.
Sesungguhnya selalu ada hikmah dalam setiap kejadian kita sehari-hari..

Jumat, 29 Oktober 2010

Sabtu, 23 Oktober 2010

Antara Softskill dan Hardskill

            Seorang lulusan perguruan tinggi harus siap menghadapi dunia kerja. Salah satu kompetensi yang harus dikuasai dan dimiliki oleh para pencari kerja adalah hardskill dan softskill. Berdasarkan berbagai pendapat, ternyata ketahanan kerja seseorang lebih ditentuan oleh penguasaan softskill yang dimiliki.
            Seorang sarjana bisa saja memiliki IPK minimal 3,50 dan juga memiliki beragam sertifikat keahlian. Mulai dari sertifikat keahlian komputer, kemampuan berbahasa asing, hingga beragam aplikasi pemrograman komputer.Di dunia kerja, bukanlah hanya kemampuan tersbut yang menjadi dasar dalam pekerjaan, namun kemampuan yang dikenal dengan soft skill. Beberapa soft skill yang menjadi standar yang harus dikuasai adalah kemampuan bekerjasama dengan orang lain, kerjasama tim, negosiasi, bertindak cepat dan tepat dalam segala situasi, dan kemampuan mengatasi permasalahan/problem solving.
         Sering kita dengar cerita teman-teman kita, bahwa mereka diterima di perusahaan ternama, mendapatkan gaji yang memuaskan namun mereka tidak bisa menyelesaikan konflik internal mereka. Tidak mempu bekerjasama dalam tim maupun tidak bisa cepat mengambil sebuah keputusan. Ketika kondisi tersebut berlangsung terus menerus maka hal yang mungkin terjadi adalah rasa penat, bosan, kecewa dan akhirnya bisa jadi menimbulkan depresi bagi yang bersangkutan.
         Lantas, ketika kita merasa hal tersebut ada di dalam diri kita, ketika kita merasa kita hanya punya hard skill dan minim di soft skill, apa yang harus kita lakukan? Jangan takut, masih banyak hal yang bisa dilakukan. Bisa dengan banyak membaca literatur tentang soft skill, mulai aktif berorganisasi, bersosialisasi dan memngikuti beragam training atau pelatihan. Biasanya setelah mengikuti beberapa pelatihan tentang soft skill maka kemampuan itu akan terasah. Selamat berjuang.

Halaman Perdana

Assalamu'alaikum Wr. Wb..

Mengawali edisi perdana ini dengan sebuah semangat dan tekad. Semoga blog ini bisa menjadi wadah penyaluran aspirasi dan inspirasi pribadi. Selain itu bisa juga menjadi sarana berbagi.

Semoga bermanfaat.

Wassalam..