Sabtu, 27 November 2010

PEMIMPIN TERBAIK

Pemimpin, sebuah kata yang sangat akrab di telinga dan benak kita. Semenjak kita kecil dan masih duduk di bangku taman kanak-kanan hingga aktivitas kita sekarang, kita sangat mengenal apa itu pemimpin. Aku masih ingat, pemimpin kelasku saat aku masih bersekolah di SD adalah seorang yang cukup tegas. Dia bersuara keras dan lantang. Sayangnya agak pilih-pilih teman. Jadinya aku juga kurang suka dengannya.
Saat aku di SMP, pemimpin kelasku adalah seorang murid pria yang bertubuh tinggi dan tegap. Posturnya cukup ideal untuk jadi pemimpin. Disegani, sedikit ditakuti , apalagi dengan wajahnya yang sesekali terlihat sangar. (hihi)
Semakin berlanjut ke jenjang berikutnya, aku semakin memahami bahwa pemimpin tidak hanya berpostur tubuh ideal namun lebih dari itu, Dia harus memiliki kemampuan untuk memimpin. Sebuah anugerah yang tidak dimiliki oleh semua orang. Tentunya jika semua orang memiliki kemampuan itu, maka semua orang akan berebut menjadi pemimpin. Kalau sudah begitu, lantas siapa yang akan dipimpin? Siapa yang akan menajdi anggota? Siapa yang akan mengikuti sosok yang dipercayanya?
Memimpin membutuhkan kecakapan. Dan kecakapan itu diraih dengan latihan. Dengan banyak erlatih, maka seorang calon pemimpin akan mampu memcahkan beragam masalah, menarik simpulan, mengatasi konflik dan lain-lain hal yang merupakan seni,.seni memimpin.
Pada dasarnya setiap orang adalah pemimpin. Setiap orang menjadi pemimpin atas dirinya sendiri. Sesungguhnya setiap orang adalah pemimpin dan tiap-tiap pemimpin itu akan dimintai pertanggungjawabannya.
Bagaimana sih kriteria pemimpin yang sebenarnya?

Senin, 22 November 2010

Belajar dari Cuaca

 Cuaca yang cerah di hari Senin pekan ini.
Matahari bersinar malu-malu namun menghangatkan suasana pagi. Embun yang masih menggayut di ujung dedaunan seolah menegaskan segarnya air yang membasahi bumi. Pun ketika semburat sang mentari muncul perlahan, menambah syahdunya suasana pagi. Kami pun menikmatinya, dengan tunduk sejenak, mengikhlaskan hati.
Udara yang segar, tidak terlalu panas dan juga tidak terlalu dingin seolah ingin menunjukkan rasa baktinya kepada Sang Rabbul Izzati, Yang Maha Memelihara segala apa yang ada di bumi. Sementara itu, manusia yang berkesempatan untuk merasakannya , seharusnya sudah tersadar dan berucap masya Allah, laa haula wala quwwata illa billah, segala nya adalah milik Allah. Hanya Allah Yang Maha Sempurna .
Sekitar pukul sembilan pagi, ketika sang surya semakin meninggi, manusia mulai mematri dan mengaktivasi dirinya.Dengan segala aktivitas yang ada, suasana mulai sedikit berubah. Matahari bersinar cukup kuat dan membuat kami sedikit memicingkan mata untuk menghindari sengatannya yang kurang bersahabat. Namun bagaimanapun juga, kita membutuhkannya untuk mengeringkan pakaian dan jemuran kita kan?
Jelang pukul setengah dua, tiba-tiba awan bergerak cepat. Gumpalan awan mendadak berubah warna menjadi lebih gelap dan semakin gelap. Angin yang bertiup kencang menerbangkan dedaunan kering nan layu yang berserakan di tanah. Akankan hujan turun kembali?
Tes,tes,tes..suara air tetesan air yang turun dari langit, membasahi bumi. Akhirnya gumpalan awan gelap itu pun menjelma menjadi titik-titik air hujan yang menyejukkan bumi. Gerimis kecil, menentramkan dan membuat nyaman penghuni bumi. Bau wangi tanah dan debu yang beterbangan memastikan bahwa Sang Pemelihara, Al Muhaimin, Allah SWT telah memerintahkan kepada makhlukNya untuk menyejukkan bumi.
Tratatat..
Suara tetesan air yang semakin keras. Duar..diiringi dengan suara petir dan kilat yang menyambar-nyambar membuat hati was was dan takut. Apakah yang hendak Allah Swt tunjukkan melalui hujan ini. Bagaimanakah kita harus memaknainya? Mengapa harus turun hujan? Dan serentetan pertanyaan itu pun muncul menggelayut di benakku dan selintas membuatku ikut merasa menyesal. kenapa harus turun hujan pada saat cuaca terasa sangat nyaman?
Yah, beginilah manusia, dengan akalnya yang sangat terbatas dan sifatnya yang serba tergesa-gesa, akhirnya hanya bisa memandang sesuatu dengan pikiran pendeknya semata. Menggerutu dan menyesali apa yang ada.
Hujan yang seharusnya menjadi berkah dan rizki yang dicurahkan Allah SWT, bentuk dari sifat Rahman dan rahim Nya, ternyata menjadi hal yang tidak disyukuri. Ah, manusia memang terlalu pendek akalnya.
Tak beberapa lama, setelah hujan yang deras, petir dan kilat yang menyambar-nyambar dan lihatlah keluar sana. Ternyata Allah SWT berkenan memberikan kenikmatanNya dalam bentuk cuaca yang aduhai sangat nyaman. Sore yang teduh, lembab, sejuk dan diselingi dengan sinar matahari yang bersinar tipis di balik awan. Ah, aku yakin, tidak akan ada suatu makhlukpun yang mampu menyamai Nya termasuk dalam ciptaan Nya.
Maka akankan kita masih mendustakan nikmat yang kita rasakan saat ini.
Ternyata kita memang harus belajar lebih banyak lagi . Dari alam kita.

Rabu, 10 November 2010

Pelatihan Internet

Ahad pagi , 7 November 2010.
Pagi yang cerah. Sinar matahari sudah menyeruak . menghangatkan bumi selepas gerimis deras yang mengguyur kota Semarang. Selepis debu putih terlihat basah tersapu air hujan. Rupanya debu itu adalah bukti kekuasaan Alloh , betapa manusia tidak berdaya apa-apa.
Ahad pagi sekitar pukul 09.00, ketika itu, alhamdulilah panitia sudah siap. Tikar sudah dibentangkan, rol kabel sudah diulur dan hidangan sudah disajikan. Tinggal acara utama, siap mulai. Tapi, mana pesertanya ya..
Satu jam berlalu, alhamdulilah ada 3 orang yang siap melaju. Ditambah dengan seorang lagi yang penuh semangat, meski sendiri, belum ada temannya. Eh,malah sempat juga intip door prize yang disediakan, ada beberapa item yang menarik. Mungkin nanti bisa dibeli, alhamdulilah.
Alhamdulilah, tepat pukul 10.30, acara dimulai. Pembukaan, tilawah, deskripsi acara, pengenalan seputar aplikasi internet sederhana dan yang tak kalah penting adalah pemahaman tentang fungsi dan etika berselancar maupun aplikasi internet sederhana.
Pukul 12.00 ketika perut sedah mulai keroncongan, acara ditutup. Alhamdulilah, kebermanfaatannya terasa dan tersampaikan oleh para peserta. Ada yang minta waktunya ditambah, ada juga yang minta materinya divariasikan. Ada kenang-kenangan untuk para peserta yang paling semangat dan bisa jawab pertanyaan dengan tepat. selamat ya..
Semoga yang sebentar tadi, bisa bermanfaat..
Selamat memanfaatkan..

Senin, 01 November 2010

Kebaikan Yang Menginspirasi

Saat ini, kita berada dalam sebuah kondisi yang sangat jauh berbeda. Iklim global telah merasuk ke dalam setiap pribadi kita. Rasa tanggung jawab , individualis dan permisif atau sikap serba membolehkan seringkali menjadi pembenaran bagi semua tindakan kita. Acapkali kita sangat biasa dan terlalu mahfum ketika mendengar beragam hal 'keburukan', yang tidak baik, yang tidak bagus dan juga sangat tidak menyenangkan untuk didengar.
Fitrah manusia adalah dekat dengan kebaikan, keindahan dan hal-hal yang menetramkan. Sebagaimana Alloh SWT menurunkan Al Qur'an dan As Sunnah sebagai panduan utama dan sempurna bagi manusia untuk menjaga fitrahnya,menjadi manusia sejati.
Belum lekang dari ingatan kita, beragam tindak kekerasan yang muncul di topik utama koran pagi kita. Ada tawuran pemuda antar kampung, tawuran antar suku, perkelahian antar kelompok hingga pertengkaran berbuntut pembacokan dan berujung kematian. Duhai,,inikah potret Indonesia masa kini?
Indonesia yang diwarnai dengan perselisihan tidak berujung, Indonesia yang rentan dengan api kemarahan, apakah ini yang menjadi potret kita?
Apa yang ingin kita tampilkan dan kita contohkan kepada anak-anak kita, kepada adik-adik kita dan kepada anak cucu kita nantinya, manakala hanya kekerasan semata..
Tapi, ada secercah harapan yang muncul di sebuah sekolah.
Ketika beragam pola pengasuhan bermuara kepada satu tujuan yaitu membentuk karakter Islami. Ketika semua niyatan bertujuan utama, untuk mewujudkan insan mandiri yang berdaya guna dan bermartabat, maka ada satu hal yang harus diperjuangkan. Ada satu hal yang ingin dikedepankan, yaitu kebaikan.
Di sekolah itulah, dimana kita akan dapati, nilai-nilai kebaikan berusaha keras untuk diangkat,.
ketika amal kecil bernilai besar (semoga Alloh SWT mencatatnya..) dan ketika semua warganya (seharusnya) merasa malu dengan amal keburukan yang dilakukannya..bukan karena apa-apa..melainkan karena tidak ada kebermanfaatan dari sebuah keburukan yang sengaja atau tidak sengaja dilakukan, dan karena Alloh SWT Maha Melihat dan malaikat mencatat segala apa yang kita lakukan.
Kebaikan ketika menyeberangkan seorang nenek tua, membantu mendorong motor yang bannya kempes, membantu membersihkan kelas yang kotor ataupun membantu meringankan tugas seorang pak bon..
Biarlah Alloh yang mencatatnya, menjadi sebuah amal kecil yang berkesinambungan dan menginspirasi yang menyadarinya.
Sesungguhnya selalu ada hikmah dalam setiap kejadian kita sehari-hari..